بسم الله الرحمن الرحيم
نحمده ونصلى على رسوله الكريم
نحمده ونصلى على رسوله الكريم
seakan ingin ku bertanya kepadamu mengenai arti sebuah ketulusan.
namun kuhentikan lidah ini.
karena aku berpikir...
ketulusan adalah bahasa hati.
ia bukan bahasa lisan...
bukan pula isyarat gerak tubuh...
ketulusan bukan untuk dikatakan...
bukan pula untuk dipertanyakan...
ketulusan adalah cahaya hati yg terhubung langsung kepadaNya...
ketulusan adalah saat terjaganya hati kita dari "hal-hal yang merendahkan"
saat terjaga hati ini dari niat selain "karena Nya"
telah sampai perkataanmu...
engkau katakan "tidak ada lagi ketulusan didunia ini"...?
apakah engkau bisa meraba hati ini...?
lalu apakah engkau sendiri benar-benar faham arti ketulusan itu...?
di bagian sisi hidupmu yang mana dapat kutemui ketulusan itu...?
seberapa tangguh kamu akan mampu menjaga nilai ketulusan itu...?
namu aku tidak mau menilai balik "ketulusanmu".
karena bagiku...
menilai ketulusan adalah bukan bagian kita sebagai makhluk yg lemah...
dan aku pun tidak faham bagaimana aku bisa menilai ketulusan hatimu...
karena aku tidak mampu melihat sanubarimu...
hmmmmmmmmmm.............................
bagiku diam adalah jawaban terbaik bagi ketulusan...
saat kita menanyakan ketulusan maka saat itu kita sedang merendahkan nilai ketulusan itu sendiri...
saat kita mengatakan "aku tulus kepadamu" sesungguhnya itu menandakan kita tidak tulus...
dan merusak nilai ketulusan sendiri...
aku lelaki...
aku periksa lagi niat ku...
memang aku mencintaimu karena Alloh...wAllohu a'lam...
aku tidak pernah bisa melihat kelemahan dan keburukanmu...
setiap aku melihatnya...
yang kurasakan hanya pembelaan bahwa semua itu akan menjadi baik nanti...
namun...
yaa sudahlah...
makin aku bicara tulus...makin tidak tulus aku...
dalam diam...
aku telah berjalan pelan-pelan menjauhimu...
hanya berharap semoga Dia akan selalu menjagamu...
bagiku...
akhir dari sebuah ketulusan cinta adalah...
melepaskan yang dicintai...dengan doa dan harapan kebaikan selamanya baginya...
menurutku...
tidak perlu membodohi diri thd kemurahan dariNya...
tidak perlu pula melawan garis takdirNya...
sedang rasa yang pernah ada adalah karuniaNya...
berjalanlah dijalanmu...
akupun akan berjalan dijalan ku...
namun fahamilah...
jangan bermain-main dengan ketulusan...
mungkin tatkala ia telah berlalu karena prasangka...
kamu tidak akan menemui lagi yang sama selamanya...
Be silent, only the hand of God can remove the burdens of your heart.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar